Sabtu, 23 Juni 2012

Flashback: Hidayah Berhijab

Hidayah untuk berhijab datang kepada saya suatu hari ketika baru selesai berwudhu di masjid Salman ITB...

Di dalam ruangan tempat wudhu akhwat, setiap akhwat yg baru selesai berwudhu pasti mampir dulu ke depan cermin untuk merapikan diri sebelum menuju ruangan utama masjid. Ada yg sebentar, ada yg lama, ada yg lamaaa banget ngacanya.

Disanalah saya berdiri saat itu, di hadapan cermin besar berbentuk persegi, berdesakan dengan perempuan2 lain yg sebagian anggota tubuhnya masih basah baru terbasuh air wudhu. Penuh sesak. Maklum adzan baru saja berkumandang, banyak orang berlomba mengejar keutamaan shalat berjamaah.

Saya sampai harus berjinjit untuk bisa melihat bayangan wajah saya di cermin karena terhalang banyak orang di depan saya.
Karena kurang puas, saya memilih menunggu orang2 di depan saya selesai bercermin. Ketika menunggu itulah saya jd memperhatikan orang2 di sekitar saya dan apa yg mereka lakukan. Mereka menyelipkan rambut2 di wajahnya ke balik jilbab kemudian merapikan lipatan jilbabnya yg agak kusut setelah berwudhu.
Satu orang, dua orang, tiga orang, empat orang, banyak sekali, rasanya seperti semua orang melakukan hal yg sama disana.

Semua orang??
Tidak, tidak semua orang, karena saya tidak melakukannya.

Semua orang...

Kecuali saya...





Tiba2 suara hati saya seakan2 berteriak membentak diri saya sendiri.
Bertubi2.


KENAPA??
KENAPA SAYA TIDAK MELAKUKAN HAL YANG SAMA SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEH PEREMPUAN MUSLIMAH YG LAINNYA??

KENAPA SAYA... BELUM BERJILBAB...

KENAPA...??!!


Detik itu juga bayangan diri saya nampak jelas di hadapan saya, tak ada lg yg menghalangi.
Terdorong2 oleh beberapa orang di belakang saya yg juga ingin mendekat ke cermin, seolah2 saya dipojokkan untuk melihat apa yg ada di cermin..

Tuh liat tuh penampakanmu seperti apa!
Beda banget kan dengan orang2 yg ada disini!

Celana jins ketat, kaos kekecilan nempel ke kulit yg sangat jelas ngebentuk badan, apa pantes kamu ada disini?

Apa pantes perempuan berpakaian seperti itu?

Apa pantes kamu menyebut diri sendiri MUSLIMAH??

JLEBB!!


Dengan tangan gemetar saya merapikan rambut dan poni miring andalan saya.
Dan bentakan2 itu datang lagi..

Apa yg kamu lakukan sih??
Untuk apa membentuk rambutmu begini begitu supaya keliatan bagus padahal harusnya ditutup??


Air mata mulai membasahi mata saya...

MALU.

Maluuuu sekali...

Malu sama teman2, malu sama semua orang, malu sama Allah...


Segera saya beranjak keluar dari tempat wudhu akhwat. Shalat berjamaah sudah dimulai.

Sepanjang shalat tak henti2nya saya ingin menangis.
Dan setelah shalat, sepertinya baru saat itu saya merasa nyamaaan sekali memakai mukena. Nyamaaan sekali menutup aurat.
Ya, saat itu juga hati saya mantap ingin berhijab.


Alhamdulillah ya Allah, terimakasih atas pengalaman hati yg saya rasakan hari itu, sungguh tak terhingga nilainya.

Akhirnya saya mulai menggunakan hijab sejak 11 Desember 2006, sampai sekarang. And I'm sooo proud to wear hijab :)

Rabu, 21 Oktober 2009

ihdinassiraatalmustaqiim

sadar atau tidak, setiap harinya, minimal 17x seorang muslim berdoa kepada Allah: "ihdinassiraatalmustaqiim..." yang artinya "tunjukilah kami jalan yg lurus..."

tapi bagaimana sikap kita ketika doa itu dikabulkan Allah?

apakah kita sering marah ketika orangtua melarang pergi malam2 dengan teman2?
apakah kita menolak ketika diajak teman untuk menghadiri kajian agama?
apakah kita acuh tak acuh ketika ada orang lain yg menegur perbuatan salah kita lalu kita tetap berbuat sesukanya?
apakah kita melewatkan pesan2 tausiyah dari orang lain begitu saja tanpa ingin membaca apalagi meresapi maknanya?



jika kita melakukannya, mungkin tanpa sadar kita mengabaikan jawaban Allah atas doa kita sendiri yg disampaikan-Nya melalui orang2 mulia di sekeliling kita...


kita yang meminta, mengapa kita juga yang menolaknya?

Minggu, 20 September 2009

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk..? Sebab kalian akan membutuhkanku. "

Rasulullah bersabda:"Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "Itu Iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya: "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad,... . salam untukmu para hadirin..."

Rasulullah SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?"

Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."

" Siapa yang memaksamu?"

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."


Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"
Iblis segera menjawab: "Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya?"
"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"lalu siapa lagi?"
"Orang Aliim dan wara' (Loyal)"

"Lalu siapa lagi?"
"Orang yang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"
"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain."

"Apa tanda kesabarannya?"
"Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar."

" Selanjutnya apa?"
"Orang kaya yang bersyukur."

"Apa tanda kesyukurannya?"
"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"
"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"
"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur."

"Usman bin Affan?"
"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya."

"Ali bin Abi Thalib?"
"Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?"
"aku merasa panas dingin dan gemetar."

"Kenapa?"
"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"
"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."

"Jika ia berhaji?"
"Aku seperti orang gila."

"Jika ia membaca al-Quran?"
"Aku merasa meleleh laksana timah diatas api."

"Jika ia bersedekah?"
"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa bisa begitu?"
"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"
"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"
"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"
"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"
"Sedekah yang diam - diam."

"Apa yang dapat menusuk matamu?"
"Shalat fajar."

"Apa yang dapat memukul kepalamu?"
"Shalat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu?"
"Majelis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"
"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"
"Di bawah kuku manusia."


Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"
"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"
"Pezina."

"Siapa teman tidurmu?"
"Pemabuk."

"Siapa tamumu?"
"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"
"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"
"Bersumpah dengan cerai."

"Siapa kekasihmu?"
"Orang yang meninggalkan shalat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?"
"Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu."

Iblis segera menimpali:
"Tidak,tidak... tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"
"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."


Iblis Dibantu oleh 70.000 anak - anaknya

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak - anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta - wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.


Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar - benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah'

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.'

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?"


10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

"Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?"
"10 macam"

"apa saja?"
"Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman,

"berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang -orang boros adalah saudara - saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27).

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, "silahkan", dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : "wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda."
jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.

Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
"Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT" (QS Hud :118 - 119) juga membaca,
"Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:
"Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."

--------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Subhanallah.. semoga kita senantiasa dapat menjauhkan diri dari godaan syaithan yang terkutuk.

Sumber : Group FB Sahabat Qur'an

Minggu, 14 Juni 2009

Waktu Dibalik Batu

Suatu hari, seorang guru berbicara didepan para siswanya, dan ia memberikan sebuah ilustrasi yang tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekira selusin batu berukuran segenggam tangan, dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Satu demi satu dimasukkannya batu itu hingga memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk ke dalamnya, kemudian dia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Semua siswanya serentak menjawab, “Sudaah.”

Kemudian dia berkata, “Benarkah?” Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu itu hingga tidak ada kerikil lagi yang dapat masuk kedalamnya.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, “Apakah toples ini sudah penuh?” Kali ini para siswanya hanya tertegun, “hmm..mungkin belum Pak”, salah satu dari siswanya menjawab.

“Bagus!”, jawabnya. Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” “Belum Pak!” serentak para siswanya menjawab dengan yakin. Sekali lagi dia berkata, “Bagus!”

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menuangkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas. Hingga akhirnya tidak ada apa-apa lagi yang bisa masuk kedalamnya.

Lalu sang guru ini memandang kepada para siswanya dan bertanya “Apakah maksud dari ilustrasi ini?” Seorang siswanya yang antusias langsung menjawab, “Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya”






Benarkah seperti itu?

hmm..ternyata, “Bukan”, jawab sang guru. “Bukan itu maksudnya”.

***

Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa: Jika kita tidak meletakkan batu besar itu sebagai yg pertama, kita tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali.

Lalu, apakah batu-batu besar dalam hidup ini? Mungkin keluarga kita, orang-orang yang kita sayangi, persahabatan, kesehatan, mimpi-mimpi..Hal-hal yg kita anggap paling berharga dalam hidup.

Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama atau kita tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kita mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir) dalam waktu kita maka kita hanya memenuhi hidup dengan hal-hal kecil dan tidak akan punya waktu berharga yg dibutuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidup.

Lalu.. sudahkah kita menjadikan Ibadah kepada Sang Maha Pencipta sebagai batu terbesar kita?





"Demi masa/waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."
(QS. Al Ashr: 1-3)


NB: jzk Aldi atas review seminarnya :)

Minggu, 05 April 2009

kisah bapak, anak, dan keledai

Suatu hari, Bapak dan Anak hendak pergi ke suatu tempat dengan seekor keledai mereka. Sang Bapak menaikkan anaknya ke atas keledai, sementara dirinya sendiri berjalan kaki menuntun keledai tersebut. Perjalanan pun dimulai.
Belum jauh mereka melakukan perjalanan, mereka mendengar orang2 di sekitar mereka berbisik2 membicarakan mereka berdua.
"Anak kurang ajar.. Bapaknya sudah tua kok dibiarkan berjalan sementara dirinya naik keledai..", begitu kurang lebih yang diungkapkan orang2 ketika melihat mereka lewat.
Merasa melakukan kesalahan, mereka berdua menghentikan perjalanannya sejenak. Bapak dan Anak bertukar posisi agar tak dibicarakan orang2 lagi. Sekarang sang Bapak naik keledai dan sang Anak berjalan. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan.
Belum jauh lagi mereka melanjutkan perjalanan, terdengar kembali bisik2 orang yg melihat mereka lewat.
"Bapak macam apa itu.. Dirinya sendiri enak2an naik keledai, sementara anaknya dibiarkan berjalan.."
Merasa melakukan kesalahan lagi, mereka berdua berhenti dan berpikir. Lalu mereka memutuskan untuk sama2 menaiki keledai tersebut, kemudian melanjutkan perjalanan.
Lagi2 orang2 di sekitar mereka protes, "Bapak dan Anak yg tidak punya belas kasihan.. Keledai itu kan terlalu kecil untuk ditunggangi oleh mereka berdua.."
Bapak dan Anak berhenti lagi. Kali ini mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja dan membiarkan keledai mereka tidak ditunggangi. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan sambil menuntun keledai itu.
Tapi ternyata yg mereka lakukan masih dianggap salah oleh orang lain.
"Dasar bodoh.. Apa Bapak dan Anak itu tidak tahu kalau keledai diciptakan untuk ditunggangi??"

***

Pilihan apapun yg kita ambil dalam hidup kita, apapun yg kita lakukan, mungkin akan selalu ada orang2 yg menganggap itu salah. Takkan ada habisnya jika kita memikirkan bagaimana pandangan orang lain terhadap apa yg kita lakukan, karena orang lain akan selalu menemukan celah. Tak baik pula jika kita hanya memikirkan bagaimana pandangan orang lain tanpa memikirkan bagaimana pandangan Allah terhadap apa yg kita lakukan.
Mungkin tak ada pilihan yg benar, tapi ada pilihan yg bijaksana..
Dan pilihan yang bijaksana adalah yg mendekatkan kita kepada Yang Maha Bijaksana.. :)
Wa Allah a'lam.

Hmm.. postingan ini pas nih ama momen pilih memilih yg bakal kita jalani sebentar lagi. Untuk yg masih bingung ama pilihannya, atau yg bimbang karna pilihannya banyak diprotes orang, jangan khawatir.. Seperti yg saya bilang di atas, pasti adaaa aja orang yg menganggap pilihan kita salah.
Supaya tenang, jangan lupa meluruskan niat dulu sebelum memilih.. Lalu ambil pilihan yang bijaksana, yaitu pilihan yg bisa mendekatkan kita kepada Yang Maha Bijaksana :)

salam pembuka

assalamu'alaykum wr wb

postingan pertama adalah dasar mengapa blog ini berjudul Ketika Diam Bukan Emas..
sy tidak bermaksud menggurui, hanya sharing ilmu dan pemikiran saja disini.. kesalahan pasti ada, bahkan mungkin banyak.. sy harap penulis dan pembaca bisa berdiskusi untuk saling memperbaiki..
mudah2an blog ini bisa menjadi sarana untuk mengingatkan satu sama lain :)

kebenaran hanya dari Allah, kesalahan adalah milik saya..

wassalamu'alaykum wr wb

tentang menjaga lisan dan ber-amar ma'ruf nahi munkar

menurut kebanyakan orang, menjaga lisan berarti menghindari perkataan-perkataan batil. itu tidak salah, tapi sbenarnya itu hanya sebagian dari pengertian menjaga lisan yg seutuhnya. adapun arti menjaga lisan yg sbenarnya terdiri atas dua:
- menghindari perkataan batil
- menghindari berdiam diri dari menyampaikan kebenaran
intinya adalah manfaat dari apa yg dikatakan. jika apa yg hendak disampaikan memiliki manfaat, alangkah baiknya jika hal tersebut disampaikan. tapi jika apa yg hendak dikatakan tidak memiliki manfaat, lebih baik diam.
jadi orang2 yg tidak bisa menjaga lisannya itu bukan hanya orang2 yg suka berkata2 kasar atau sia-sia, tapi juga orang2 yg hanya berdiam diri ketika melihat suatu kemunkaran terjadi sementara dirinya memiliki pengetahuan mengenai kebenaran yg berkaitan dgn hal tersebut.

lalu bagaimana jika seseorang mengajak melakukan kebajikan sementara dirinya sendiri tidak melakukannya? kita lihat ayat berikut..
"Wahai orang-orang yg beriman, mengapa kalian mengatakan apa yg kalian tidak perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa yg kalian tidak kerjakan." (QS.Ash-Shaff:2-3)

ayat di atas merupakan teguran keras bagi orang2 yg meninggalkan 2 kewajiban:
1) kewajiban mengajak dan melarang orang lain
2) kewajiban mengajak dan melarang diri sendiri

termasuk kesempurnaan jika seseorang melakukan suatu kebajikan sekaligus mengajak orang lain untuk melakukan kebajikan tersebut, dan kekurangan yg sempurnalah jika seseorang lalai atas kedua kewajiban itu. sedangkan orang2 yg mengajak melakukan kebajikan tp tidak melakukannya tidak termasuk ke dlm kedua golongan tersebut. namun yg perlu diingat, meninggalkan salah satu kewajiban itu bukan berarti tidak boleh melakukan yg lainnya..
seorang teman pernah memberi tausiyah, katanya sesedikit apapun ilmu yg kita peroleh, terlepas dari sudah atau belum kita mengamalkannya, sebarkanlah segera.. karna siapa tau apa yg kita sampaikan menjadi hidayah untuk orang lain kemudian kelak menjadi syafaat bagi kita di hari akhir..

jadi jika kita mengetahui suatu kebaikan namun belum mampu melakukannya, apakah kita terlepas dari kewajiban ber-amar ma'ruf? lalu jika kita mengetahui apa yg dilarang namun belum mampu meninggalkannya, apa kita terlepas dari kewajiban ber-nahi munkar?
tentu tidak..

wa Allah a'lam

(sumber: Keselamatan Insan dengan Menjaga Lisan, written by Fariq Gasim A.)

blogger templates | Make Money Online